A. Pengertian Media Sosial
Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.
Menurut Nasullah (2015) setidaknya ada enam kategori besar untuk melihat pembagian media sosial, yakni:
- Media Jejaring Sosial (Social networking) Media jejaring sosial merupakan medium yang paling popular.
- Jurnal online (blog) Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah aktifitas keseharian, saling mengomentari dan berbagi, baik tautan web lain, informasi dan sebagainya.
- Jurnal online sederhana atau microblog (micro-blogging) Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan memublikasikan aktifitas serta atau pendapatnya
- Media berbagi (media sharing) Situs berbagi media merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar, dan sebagainya.
- Penanda sosial (social bookmarking) Penanda sosial merupakan media sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau berita tertentu secara online. Beberapa situs sosial bookmarking yang popular adalah delicious.com, stumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan untuk di Indonesia ada LintasMe.
- Media konten bersama atau wiki. Media sosial ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para penggunanya
B. Dampak Media Sosial Bagi Peserta Didik
- Dampak positif media sosial:
- Mempermudahkan proses pembelajaran, karena saat peserta didik mengalami kendala atau kesulitan didalam belajar dapat mengakses informasi dari media sosial dengan begitu akan meningkatkan prestasi belajarnya.
- Semakin mempermudah berinteraksi kepada orang lain, yaitu apabila peserta didik mengalami kendala dapat dengan mudah mengubungi gurunya atau orang lain untuk mendapatkan hasil belajar yang baik yang dapat menunjang presti belajarnya.
- Menambah wawasan, peserta didik yang dapat menggunakan media sosial dengan sangat bermanfaat akan mempermudah mengasah kemampuan mereka untuk menganalisis, mengakses berbagai informasi yang didapatkan kian meningkat seiring berjalannya waktu, sampai tidak dapat disadari mereka sudah mengembangkan kemampuan mereka.
- Mendukung untuk materi pembelajaran Dapat membantu mengidentifikasi konten tambahan untuk memperluas materi yang berasal dari media sosial seperti youtube yang menyediakan video untuk memperjelas materi pembelajaran.
2. Dampak negatif
- Membuat kecanduan, tidak dapat dipungkiri bahwa para pengguna ini akan sulit lepas dari media sosial. Waktu yang begitu berharga hanya dihabiskan untuk menggunakan media sosial, terlebih lagi bagi kaum rebahan yang setiap harinya tidur dengan genggaman media sosial.
- Pornografi, apabila peserta didik sudah menggunakannya ke hal yang buruk akan berdampak pada belajarnya, lingkungan bermain dan juga sikap perilakunya. Apabila itu terjadi maka peserta didik akan sulit memahami materi yang diajarkan oleh guru, karena hanya memikirkan yang bukan materi.
- Malas-malasan, bagi pecandu akan berpengaruh terhadap kehidupan pribadinya misal disekolah mendapatkan tugas dari guru tidak langsung dikerjakan, dirumah pun menjadi malas untuk mengerjakan tugas sekolah alhasil medapatkan nilai merah dan prestasi disekolah menurun.
- Mengganggu konsentrasi belajar peserta didik saat disekolah, ketika dia sudah mulai bosan dengan penjelasan guru maka ia pun akan mengeluarkan handphone nya untuk bermain media sosial entah whats app, instagram, facebook dll.
C. Manfaat Media Sosial Dalam Pembelajaran
- Media Sosial sebagai Media Pembelajaran
- Pemanfaatan Sosial Media Sebagai Sarana Pembelajaran Di Era Digital Perkembangan IPTEK saat ini semakin pesat dan banyak yang memanfaatkan perkembangan ini untuk mengembangkan teknologiteknologi yang dapat bermanfaat bagi banyak orang khususnya para pelajar dan mahasiswa. Dengan kemudahan untuk menggunakan teknologi saat ini, banyak yang memanfaatkannya untuk mempermudah dan membantu di berbagai kebutuhan masyarakat (Rubiyati et al., 2017). Beberapa platform yang banyak digunakan sebagai media pembelajaran yaitu Instagram, Twitter, YouTube, dan website.
D. Generasi Z dan Media Sosial
Sebelum membahas tentang generasi Z secara khusus, penulis akan membahas terlebih dahulu tentang teori generasi, yang daripadanya konsep generasi Z muncul. Strauss dan Howe (1991) mempopulerkan teori generasi. Strauss dan Howe (1991) membagi generasi berdasarkan kesamaan rentang waktu kelahiran dan kesamaan kejadian-kejadian historis.
Generasi Z akrab dengan penggunaan internet dalam kehidupan seharihari. Menurut Khan & Bansal (2018) dan Helaludin (2019, p. 35) menjabarkan bahwa generasi Z sebagai generasi yang bertumbuh di zaman internet dan jaringan di seluruh dunia. Generasi ini Z dicirikan dengan fenomena 5,1 milyar pencari informasi di google per hari, 4 milyar penonton youtube, lebih 1 milyar pengguna akun facebook di seluruh dunia, dan lebih 1 milyar pengguna aplikasi musik iTunes. Selanjutnya dalam survei Neilsen 2016, Hellen Katherina sebagai Executive Director, Head of Watch Business, Nielsen Indonesia, Katherina (2017) memberikan suatu keterangan bahwa anak-anak generasi Z ini memiliki kemampuan dan kesempatan yang baik dalam mengakses dan menggunakan internet di usia muda mereka. Saat ini, 62% remaja dan 49% anak-anak mengakses internet di rumah
0 Comments: